TITANIUM: Aplikasi SimRiver maaf belum di edit

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Aplikasi SimRiver maaf belum di edit

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
PROTISTA
A description...
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Protista Mata Kuliah Protista semester tiga yang Diampu oleh ibu Tri Retnaningsih Soeprobowati, M.App. Sc.
SimRiver

Disusun oleh
Siska Melani (24020112130072)

ASISTEN
Kenanga Sari
LABORATORIUM EKOLOGI DAN BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Pencemaran air  adalah suatu perubahan  keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Pencemaran yang disebabkan oleh senyawa nitrogen memperlihatkan pengaruh khusus terhadap spesies diatom. Konsentrasi amonia yang tinggi di dalam perairan dapat bersifat racun yang dapat membahayakan hewan dan vegetasi akuatik. Karena itu kelompok diatom ini merupakan indikator yang baik untuk pencemaran. Dengan demikian, penentuan status tingkat pencemaran air dapat ditinjau dari pola penyebaran spesies-spesies indikator diatom perrifiton disepanjang aliran sungai.
SimRiver merupakan paket piranti lunak yang dikembangkan oleh Dr. Shigeki Mayama dari Tokyo Gakugei University dan anggotanya. Pengguna dapat mempelajari dan memahami hubungan antara aktivitas manusia, lingkungan sungai dan diatom dengan sangat mudah. Oleh karena itu untuk mengetahui pemanfaatan diatom untuk mengkaji kualitas perairan, maka dibuat laporan memanfaatkan  SimRiver.

1.2  Tujuan
Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pemanfaatan diatom dalam mengkaji kualitas perairan.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudahbaik yang berselsatu atau berselbanyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis
            Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamurlendir dan jamur air yang menyerupai jamur.
2.1.1        Protista mirip tumbuhan (alga)
Alga adalah organisme Eukariotik, ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran). Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta. Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). Oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan. mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru. Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
Menurut klasifikasi protista mirip tumbuhan adalah :
a.      Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b.      Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium spA description...
c.       Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan   fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual  dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora
Contoh :
1)          Chlorococcum sp
Struktur tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora memiliki sepasang flagella atau berflagel dua.
2)          Chlorella sp
Ganggang uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah.
3)          Spirogyra sp
Habitatnya di air tawar, ukuran kloroplasnya besar  menyerupai pita yang melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk menyimpan hasil berupa fotosintesis  amilum.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –) berdekatan,  kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya. Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4)          Ulva sp
Habitat Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran).
5)          Chlamydomonas sp
Memiliki bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti  mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)
A description...
d.      Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom.  Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang
Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
A description...


e.       Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan spermatozoid).
Contoh :
Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan),Sargassum sp,Fucus sp,Turbinaria sp,Macrocystis sp
A description...
f.        Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan  pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum,Glacilaria sp, Gelidium sp,Gigartina mammilosa,Erytrophylum sp,Macrocladia sp

A description...


2.1.2        Protista mirip hewan (Protozoa)
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang ada di dalam sel yang secara fungsi mirip dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa). Protozoa merupakan hewan bersel tunggal (uniseluler). Bersifat eukariotik/berinti sejati (inti dilindungi oleh membran inti ) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca). Selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut Kista/cysta setelah lingkungan baik kista pecah. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof artinya makanan tergantung organisme lain (fagosit, saprofit atau parasit). Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut. Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak bermacam-macam antara lain ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri / pembelahan biner.
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya. Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas dan agar mudah menghafal disngkat RSCM ( Rhizopoda, Sporozoa,Ciliata, Mastigophora) 

2.1.3        Protista mirip jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur protista mirip jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu : 
a.       Myxomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium discoideum. Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai). Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium, yang merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan bergerak seperti amoeba istilahnya ameboid. dan memperoleh makanan secara fagosit ( memasukkan makanan ke dalam sel dan  makanan dicerna di dalam sel pada bagian yang disebut vakuola makanan). pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi secara vegetatif dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi dua plasmodium). Jika telah dewasa plasmodium akan menuju tempat yang kering dan membentuk badan buah (fruiting bodies) selanjutnya badan buah akan membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa menjadi plasmodium kembali. 
A description...
b.       Oomycota (Jamur air)
Habitatnya di tempat yang lembab/perairan. Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik).  Dinding sel dari selulosa. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk berenang. Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan) ,Phytophthora (parasit pada tanaman kentang) , Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)
A description...
2.2    Diatom
Diatom (dari bahasaYunanidia yang berarti ' through ' dan tomos yang berarti ' cutting ') adalah suatu kelompok besar dari algaplankton yang termasuk paling sering ditemui. Kebanyakan diatom adalah bersel tunggal, walaupun beberapa membentuk rantai atau koloni. Sel diatom dilapisi dindingsel unik yang terbuat dari silika. Diatom memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.
Ganggang diatom adalah salah satu jenis paling umum dari fitoplankton.Diatom merupakan organisme uniseluler mikroskopis yang hidup sebagai koloni yang memiliki bentuk seperti pita, filamen, zigzag, kipas, atau stellata.Ada lebih dari 200 genera ganggang diatom, dengan sekitar 100.000 spesies diatom yang sudah diketahui.Diatom memainkan peran produsen dalam rantai makanan dasar. Organisme ini bisa ditemukan di mana-mana, mulai dari dasar samudera, air tawar, hingga permukaan tanah yang lembab.Diatom kebanyakan merupakan organisme pelagis yang ditemukan di perairan terbuka sementara beberapa spesies merupakan bentik yang ditemukan pada permukaan dasar perairan. Salah satu karakteristik paling penting dari ganggang diatom adalah dinding sel (cangkang) yang terbuat dari silikon dioksida terhidrasi (silika), ini adalah karakteristik unik yang membedakannya dari jenis ganggang lain. Dinding sel silika ini mengendap menjadi sedimen di dasar laut setelah diatom mati. Cangkang tersebut disebut pula sebagai frustule yang biasanya memiliki dua sisi asimetris.
3.3 Aplikasi SimRiver
SimRiver merupakan paket piranti lunak yang dikembangkan oleh Dr. Shigeki Mayama dari Tokyo Gakugei University dan anggotanya. Pengguna dapat mempelajari dan memahami hubungan antara aktivitas manusia, lingkungan sungai dan diatom dengan sangat mudah. ProyekDiatom merupakan penelitian kolaboratif berbagai negara dunia yang dipimpin oleh Laboratorium Mayama Tokyo Gakugei University. Tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan perairan melalui pemanfaatan SimRiver dan materi pendukungnya dalam website ini. Lebih lanjut diharapkan dapat memberi pemahaman lebih dalam dan meningkatkan kerjasama antar individu dari berbagai negara dengan membandingkan dampak hasil pembelajarannya. Di Jepang, SimRiver digunakan dari mulai siswa Sekolah Menengah Pertama hingga mahasiswa perguruan tinggi dengan hasil baik.

A description...










III. METODOLOGI
3.1 Alat
- Laptop
- Koneksi internet (modem)
- Kalkulator
- BukuPetunjukPraktikum Protista

3.2 Bahan
- AplikasiSimRiver

3.3 Cara Kerja
1. Masuk ke proyek Diatom sebagai kata kunci atau masuk http://www.u-gakugei.ac.jp/~diatom/indonesia/video/index.html
2. Pilih bahasa
A description...
3. Masuk/klik SimRiver
A description...
4. Pilih bahasa untuk SimRiver
A description...
5. Pilih level. Coba pilih level 3 dan klik Mulai
A description...
6. Baca prosedur dalam display
A description...
7. Pilih tata guna lahan (hutan, sawah dan pemukiman) dan populasi (0 sampai 10.000) untuk menciptakan lingkungan dari hulu sampai hilir. Anda juga boleh memilih instalasi pengolahan limbah sesuai opsi di daerah pemukiman.
A description...
8.  Pilih musim dan lokasi pengambilan sampel,diatom kemudian klik OK
A description...
9.Ditampilkan model slide (preparat)
A description...
10. Dipelajari instruksi dengan diklik ‘’instruksi’’
A description...
11. Diidentifikasi diatom dengan mudah dapat dilakukan dengan Diatom Guide di sebelah kanan sebagai sistem pendukung identifikasi. Diklik diatom pada preparat, kemudian diklik diatom pada diatom Guide yang anda anggap sama dengan diatom pada preparat. Boks dialog akan muncul apakah jawabanmu benar atau salah
A description...
12. Ketika semua diatom pada preparat selesai diidentifikasi, maka boks dialog “berhasil” muncul
13. Dijawab diversitas spesies
A description...


14. Diperhatikan kualitas air dengan membandingkan rasio perbedaan kelompok diatom
A description...
15. Dihitung Indeks Pencemaran (Indeks Saprobik) sesuai instruksi

A description...
A description...
16. Digunakan hasilmu untuk membuat lembar kerja. Anda dapat dengan mudah membandingkan diversitas dan rasio diatom sebagaimana kualitas air pada daerah sungai yang berbeda. Lembar Kerja A berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh anda

















IV. HASIL  PENGAMATAN

1.       GRAFIK
A description...






2.       LEMBAR KERJA  A
A description...









V. PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “Identifikasi Diatom dengan aplikasi SimRiver” bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pemanfaatan diatom untuk mengkaji kualitas perairan. Menurut Anonim (2011) SimRiver merupakan paket piranti lunak yang dikembangkan oleh Dr. Shigeki Mayama dari Tokyo Gakugei University dan anggotanya. Pengguna dapat mempelajari dan memahami hubungan antara aktivitas manusia, lingkungan sungai dan diatom dengan sangat mudah.
5.1                Tahapan Analisa Keanekaragaman Diatom dengan Aplikasi SimRiver
            Cara kerja yang digunakan adalah  pertama,  masuk ke proyek Diatom sebagai kata kunci atau masuk http://www.u-gakugei.ac.jp/~diatom/indonesia/video/index.html. Masuk/klik SimRiver. Pilih bahasa untuk SimRiver Masuk/klik SimRiver. Pilih level 3. dibaca prosedur dalam display, dipilih tata guna lahan (hutan, sawah dan pemukiman) dan populasi (0 sampai 10.000) untuk menciptakan lingkungan dari hulu sampai hilir. Anda juga boleh memilih instalasi pengolahan limbah sesuai opsi di daerah pemukiman. Dipilih musim dan lokasi pengambilan sampel,diatom kemudian klik OK. Ditampilkan model slide (preparat). Dipelajari instruksi dengan diklik ‘’instruksi’ . Diidentifikasi diatom dengan mudah dapat dilakukan dengan Diatom Guide di sebelah kanan sebagai sistem pendukung identifikasi. Diklik diatom pada preparat, kemudian diklik diatom pada diatom Guide yang anda anggap sama dengan diatom pada preparat. Boks dialog akan muncul apakah jawabanmu benar atau salah. Ketika semua diatom pada preparat selesai diidentifikasi, maka boks dialog “berhasil” muncul. Dijawab diversitas spesies, kemudian isi kotak spesies diatom lalu klik 'lanjut'. Muncul grafik menempatkan diatom yang telah diperoleh. Muncul tabel untuk menghitung indeks saprobik, isi tabel Indeks Saprobik dan Klik ' hubungan antara indeks saprobik dengan kualitas air' maka akan muncul tabel hubungan antara indeks saprobik dengan kualitas air. Klik “instruksi lembar kerja” maka akan muncul tampilan Lembar Kerja atau worksheet.
5.3  Hubungan Indeks Saprobik dengan Tingkat pencemaran
            Indeks saprobik adalah salah satu monitoring sungai atau badan air lainnya untuk menentukan tingkat pencemaran yang terjadi. Kelebihan indeks saprobik adalah jangkuan yang cukup luas dan akurat bagi terjadinya suatu pencemaran badan air.
Hasil yangdiperoleh adalahdidapatindekssaprobikdengan level 4 dimanadapatdikatakanabahwa level 4 merupakan level tertinggiyaitu air tercemarberat. MenurutArdi(2002)  beberapa organisme plankton bersifat toleran dan mempunyai respon yang berbeda terhadap perubahan kualitas perairan. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan indeks saprobik, dimana indeks ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau hubungan suatu organisme dengan senyawa yang menjadi sumber nutrisinya. Sehingga dapat diketahui hubungan kelimpahan plankton dengan tingkat pencemaran suatu perairan.
Data penelitiandiperoleh, terdapatmasing-masing 5 spesies diatom yang ada di lingkunganhuludansetelahhulu, sedangkanpadalingkunganbagiantengahantarahuludanhilir, sebelumhilirdanhilirtidakterdapatspesies diatom karenalingkungansungaitersebutsangattercemarberat. MenurutDahuri (1995) Konsentrasi amonia yang tinggi di dalam perairan dapat bersifat racun yang dapat membahayakan hewan dan vegetasi akuatik. Karena itu kelompok diatom ini merupakan indikator yang baik untuk pencemaran. Dengan demikian, penentuan status tingkat pencemaran air dapat ditinjau dari pola penyebaran spesies-spesies indikator diatom perrifiton disepanjang aliran sungai.OlehKarenaitudapatdisimpulkanbahwasemakintercemarnyakualitas air semakinsedikitnyajumlah diatom ataubahkantidakadasamasekali. Diatom yang terdapatpadalingkunganhuluberjumlah lima diatom dengan diatom yang samapadalingkungansetelahhuluyaituNitzchiapalea, Eolimuna minima, Gomphonemaparvulum, SellaphoraseminulumsertaAchnanthidiumsaprophilum.
5.3  Analisis Data Per Spesies
            Individu  yang terdapat pada lingkungan sampel adalah Nitzchiapalea, Eolimuna minima, Gomphonemaparvulum, SellaphoraseminulumsertaAchnanthidiumsaprophilum. Adapun rinciannya sebagai berikut:
a.      Nitzchia palea
      Nitzchia paleamerupakan protista yang kebanyakan ditemukan di perairan dingin. Diktiosom  kompleks perinuklear, dan terletak hanya dalam sitoplasma pusat. Mitokondria jarang pada sitoplasma tengah, tapi berlimpah pada  sitoplasma perifer, dan mengisi banyak dari deretan  sitoplasma transvacuolar. Karakteristik, badan minyak amorf mengisi helai sitoplasma tertentu dan mungkin tidak terdapat leucosin. Pyrenoid merupakan membran pembatas, dan tetesan minyak yang ditemukan berdekatan dengan pyrenoid tersebut. Pyrenoid diatom lain, Cymbella affinis,juga membran terbatas. Membran membatasi pyrenoid adalah  gabungan dari bagian terminal cakram kloroplas, memfasilitasi gerakan cepat fotosintat ke dalam matriks pyrenoid, dimana tetesan minyak karakteristik dapat dibentuk. Fibril Carinal ditemukan sendiri-sendiri di setiap pori carinal, dan mungkin terlibat dalam gerak dariNitzschia palea.
Klasifikasi ilmiah Nitzchia paleamenurut
Kingdom : Chromalveolata
Filum       :  Heterokontophyta
Kelas        : Bacillariophyceae
Ordo         : Bacillariales
Famili       :  Bacillariaceae
Genus       : Nitzschia
Spesies      :  Nitzschia palea

b.      Eolimna minima
Eolimna minimamerupakan diatom spesies air tawar. Katup linear elips dengan apices bulat. Daerah axial sempit, lurus. Daerah pusat dibedakan oleh striae dikedua sisi wilayah axial, agak berbentuk persegi panjang. Raphe filiform, lurus, dengan proksimal eksternal berakhir melebar.Striae paralel dekat pusat, memancarkan sepanjang sisa katup.
Menurut  Klasifikasi Ilmiah  Eolimna minima adalah:
Algae Kelompok: Diatom 
Divisi                  :Chrysophyta 
Kelas : Bacillariophyceae 
Ordo   :Pennales 
Keluarga              : Naviculaceae 
Genus           : Eolimna 
Spesies             : Eolimnaminima


c.       Gomphonema parvulum
      Gomphonema parvulum  mempunyai deskripsi Katup hanya sedikit asimetris dengan sumbu transapical (heteropolar), simetris terhadap sumbu apikal. Sel berbentuk kotak dalam tampilan korset dengan pseudosepta terlihat. Apeks bulat, sub-bercotok atau bercotok (kadang-kadang sub-berbentuk kepala). Raphe sering sedikit berliku-liku. Sebuah stigma tunggal hadir di salah satu sisi daerah pusat. Striae kasar dan sering terlihat belang-belang - satu stria pendek sebaliknya stigma pusat. Striae sering hampir sejajar. Spesies yang sangat variabel
Klasifikasi IlmiahGomphonema parvulummenurut adalah
Domain  : Eukaryota 
Kerajaan: Chromista 
Filum      : Heterokontophyta 
Kelas      : 
Bacillariophyceae 
Ordo       : 
Cymbellales 
Famili     :
Gomphonemataceae 
Genus     : 
Gomphonema
Spesies   : Gomphonema parvulum



d.      Sellaphora seminulum
      Sellaphora seminulum mempunyai ciri Sel soliter. Frustules isopolar, Kaos dan ikat pinggang dangkal cukup dalam, sehingga sel dapat terlihat dalam tampilan katup. Katup terisolasi biasanya terletak pada tampilan katup. Katup bipolar, bilateral simetris, linear-lanset dengan tiang bulat melebar-linear elips atau. Striae terlihat, sedikit radial di pusat, menjadi lebih paralel ke arah kutub. Stria pori-pori tak terliht. Daerah aksial sangat sempit, conopeum tidak ada. Daerah pusat melintang persegi panjang atau kupu-kupu berbentuk. Tidak ada polar bar. Sistem raphe pusat.Terminal celah tak terlihat. Ujung raphe pusat lurus. Band korset non-porous. Satu kloroplas per sel, terdiri dari dua lempeng besar, masing-masing appressed ke satu sisi dari korset, dihubungkan oleh isthmus sempit terhadap satu katup. Sebuah pyrenoid dapat dideteksi dalam satu sisi kloroplas
Klasifikasi  Sellaphora seminulum menurut adalah sebagai berikut:

Domain   : Eukaryota 
Kingdom :Chromista 
Filum      :Heterokontophyta 
Kelas      : 
Bacillariophyceae 
Ordo       : Naviculales 
Famili     : 
Sellaphoraceae 
Genus     :Sellaphora
Spesies   : Sellaphora seminulum



e.       Achnanthidium saprophilum
       Fitur yang paling khas dari morfologi spesies ini adalah garis yang berbeda dari katup raphe (sempit berbentuk bulat panjang dengan margin linear) dan katup rapheless (sempit elips untuk sempit belah ketupat dengan margin cukup cembung), non-berlarut-larut apices luas bulat dan panjang / rasio lebar. Selanjutnya, areola baris tunggal sepanjang mantel yang memanjang dan lebih atau kurang terbuka luas, yang merupakan karakteristik dilihat dalam pandangan korset di bawah mikroskop cahaya.
Klasifikasi Ilmiah dari Achnanthidium saprophilummenurut adalah :
 
Empire    : Eukaryota
Kingdom :
Chromista
Phylum   : 
Heterokontophyta
Class      : 
Bacillariophyceae
Order      : 
Achnanthales
Family     :
Achnanthidiaceae
Genus         : Achnanthidium
Spesies        : Achnanthidium saprophilum















BAB VI
KESIMPULAN

Semakintercemarnyalingkungan air makasemakinsedikitnyaatautidakadasamasekalispesies Diatom. Konsentrasi amonia yang tinggi di dalam perairan dapat bersifat racun yang dapat membahayakan hewan dan vegetasi akuatik. Karena itu kelompok diatom ini merupakan indikator yang baik untuk pencemaran. Dengan demikian, penentuan status tingkat pencemaran air dapat ditinjau dari pola penyebaran spesies-spesies indikator diatom perrifiton disepanjang aliran sungai.




















DAFTAR PUSTAKA

Ardi. 2002. Pemanfaatan Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan  Pesisir. Tesis PSIPB. Bogor
Dahuri. R. 1995. Metode dan Pengukuran Kualitas Air Aspek Biologi. IPB. Bogor.
Davis, B.R. 1976. The Dispersal of Chironomidae a River. Journal of Entomological Society
Hutabarat. H. Evans. 1986. Kunci Identifikasi Plankton. PT.Yasa Guna. Jakarta.
Hynes, H.B.N. 1972. The Ecology of Runing Water. Liverpool University Press. England.
Rommimohtarto dan Juwana, 2009. Water Quality Management In Pond Fish Culture.
Yuli dan Kusriani, (2000),. Ekologi Air Tawar. Gramedia .Jakarta




           




0 komentar :

Posting Komentar