TITANIUM: Mei 2013

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

ENDOSYMBIOSIS


NAMA : SISKA MELANI
NIM     : 24020112130072
TEORI ENDOSYMBIOSIS
       Teori endosimbiotik menerangkan  bahwa beberapa organel  eukariota berasal dari simbiosis antara organisme bersel tunggal yang terpisah. Menurut teori ini, mitokondria dan plastida (misalnya kloroplas), dan organel mungkin lainnya, mewakili  bakteri yang hidup bebas yang diambil di dalam sel lain sebagai endosimbion. Bukti molekuler dan biokimia menunjukkan mitokondria dikembangkan dari proteobacteria dan kloroplas dari cyanobacteria.
Description: http://schoolworkhelper.net/wp-content/uploads/2011/02/Endosymbiosis.jpg
 
       Sebuah endosimbion adalah setiap organisme yang hidup dalam tubuh atau sel dari organisme lain, yaitu membentuk endosimbiosis (Yunani:  endon "dalam",  syn "bersama-sama" dan biosis "hidup").
Description: http://endosymbiotichypothesis.files.wordpress.com/2010/09/endosymbiosis_c_la_784.jpg
Teori endosimbiosis mencoba menjelaskan asal-usul organel seperti mitokondria dan   kloroplas dalam sel eukariotik. Teori ini mengusulkan bahwa kloroplas dan mitokondria berevolusi dari jenis bakteri yang sel eukariotik ditelan melalui endophagocytosis. Sel-sel dan bakteri terperangkap di dalamnya memasuki hubungan simbiosis, hubungan erat antara berbagai jenis organisme selama waktu yang panjang , yang berarti bahwa salah satu organisme (bakteri) hidup dalam lainnya (sel eukariotik).
Description: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQK3i2di2T33uLPQAqDCrbKdBlScwgx-VzK8lcQsTFDRDDKUrEw
      Menurut teori endosimbiosis, sel anaerobik mungkin tertelan sebuah bakteri aerobik namun gagal untuk mencernanya. Bakteri aerobik berkembang dalam sel karena sitoplasma sel berlimpah dalam molekul makanan setengah-dicerna. Bakteri dicerna molekul-molekul dengan oksigen dan memperoleh sejumlah besar energi. Karena bakteri memiliki begitu banyak energi, mungkin bocor beberapa sebagai Adenosin trifosfat ke dalam sitoplasma sel. Ini manfaat sel anaerobik karena memungkinkannya untuk mencerna makanan aerobik. Akhirnya, bakteri aerobik tidak bisa lagi hidup mandiri dari sel, dan oleh karena itu menjadi mitokondria. Asal usul kloroplas sangat mirip dengan mitokondria. Sebuah sel  telah menangkap cyanobacterium fotosintesis dan gagal untuk mencernanya. Cyanobacterium yang berkembang dalam sel dan akhirnya berkembang menjadi kloroplas pertama. Organel eukariotik lain mungkin juga berkembang melalui endosimbiosis, telah diusulkan bahwa silia, flagela, sentriol, dan mikrotubulus mungkin berasal dari simbiosis antara bakteri spiroketa dan sel eukariotik awal, tapi ini tidak diterima secara luas di kalangan ahli biologi.
Description: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQFQjlKyEpZptWA_C5MA0EwAZteGx3VcnIUFGiBIL5dSSiAQcJR
       Ada beberapa contoh bukti yang mendukung teori endosimbiosis.  Mitokondria dan kloroplas mengandung pasokan kecil mereka sendiri DNA, yang mungkin sisa-sisa genom organel  bakteri aerobik. Satu bukti yang paling meyakinkan dari turunnya organel dari bakteri adalah posisi urutan DNA mitokondria dan plastid pada pohon filogenetik bakteri. Mitokondria memiliki urutan yang jelas menunjukkan asal dari sekelompok bakteri yang disebut alphaproteobacteria. Plastida memiliki urutan DNA yang menunjukkan asal dari cyanobacteria (alga biru-hijau). Selain itu, ada organisme hidup sekarang, yang disebut intermediet hidup, yang berada dalam kondisi endosymbiotic mirip dengan sel prokariotik dan bakteri aerobik. Hidup bercampur  menunjukkan bahwa evolusi yang diajukan oleh teori endosimbion adalah mungkin. Misalnya, raksasa amoeba Pelomyxa tidak memiliki mitokondria tetapi memiliki bakteri aerobik yang melaksanakan peran serupa. Berbagai karang, kerang, siput, dan satu spesies Paramecium permanen tuan ganggang di sel mereka.

Mengenali DNA


Keberadaan DNA ditandai dengan keberadaan makhluk hidup yang spesifik dan unik. DNA hanya ada pada makhluk hidup. Keberadaan DNA tersebut yang membedakan jenis makhluk, species, suku, atau keturunan tertentu dengan lainnya. Mengapa bayi yang dikandung seorang ibu tidak menjadi kucing, karena adanya perintah genetik dari DNA. Atau mengapa orangtua yang berkulit hitam, cenderung stabil menghasilkan anak yang berkulit hitam juga karena penjaga keturunan yang bernama DNA. Adanya cetak-biru DNA akan menjaga kelestarian jenis makhluk, species, suku, dan keturunan tertentu.
Namun selain itu juga DNA akan memberikan keunikan tertentu kepada setiap individu. Artinya tidak akan ada dua individu yang sama persis, karena pasti ada sepersekian persen dari kombinasi DNA-nya yang berbeda.
Kelestaraian dan keunikan yang menjadi hasil karya DNA tersebut berlaku baik pada faktor fisik ataupun karakter individu.
DNA adalah singkatan dari DEOXYRIBONUCLEIC ACID. DNA adalah perintah genetik, sistematika keturunan, manual regenerasi, peta biologis, cetak-biru individu dari setiap makhluk hidup secara unik. Penemu DNA adalah James Watson dan Francis Crick (1953). DNA merupakan cetak biru individu karena DNA memiliki instruksi genetik yang membentuk sel-sel dalam organisme. Peran utama molekul DNA adalah penyimpanan informasi jangka panjang.
DNA merupakan kromosom panjang berbentuk heliks ganda yang disusun dari unit-unit nukleotida yang berulang. Heliks ganda DNA distabilkan oleh ikatan hidrogen diantara empat basa (asam nukleat) yang melekat pada dua heliks secara berpasangan. Empat asam nukleat tersebut adalah Adenin (disingkat A), Sitosin (C), Guanin (G) dan Timin (T). Pasangan AT membentuk dua ikatan hidrogen, dan pasangan GC membentuk tiga ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa jika ada satu rantai DNA yang memiliki kode AACTAGGTC maka pasangannya pasti TTGATCCAG. Kedua rantai itu akan berpasangan dan membentuk struktur berpilin yang kita kenal sebagai Double-Helix. Keempat asam nukleat inilah pada dasarnya sebagai penyusun DNA, yang mengkodekan informasi.
Cara kerja DNA dalam melakukan koding berlangsung sangat cepat karena semua prosesnya dilakukan secara paralel (bersamaan). Bandingkan dengan cara kerja komputer yang linear. Ukuran molekul DNA yang sangat kecil memiliki kapasitas kerja yang sangat besar. Sebagai perbandingan, 1 gram DNA yang sudah dikeringkan memiliki kapasitas menyimpan informasi dalam jumlah yang sama dengan 1 trilyun CD (Compact Disc). Padahal 1 gram DNA kering itu ukurannya hanya sebesar sebutir gula pasir!
Tubuh manusia diperkirakan memiliki sekitar 100 triyun sel, dan di dalam inti setiap sel terdapat 23 pasang kromosom yang disusun oleh 3 milyar asam nukleat. Jika DNA di setiap tubuh seorang manusia direntangkan, maka panjangnya akan lebih dari 600 kali jarak bumi ke matahari.
Semua orang di seluruh dunia sebenarnya nyaris sama. Semua umat manusia, di seluruh belahan dunia memiliki 99% molekul DNA yang persis sama. Perbedaan seperti warna kulit dan rambut, hanya berasal dari 1% perbedaan genetik saja. Bahkan antara manusia dengan simpanse pun perbedaan genetiknya hanya 5 % (Wikipedia, Human Genome).
Penyelidikan DNA di masa yang akan datang akan membuat manusia memahami tubuhnya, sel-selnya secara terinci bahkan hingga ke level molekuler. Sehingga nantinya memungkinkan manusia panjang umur, hidup lebih sehat dan jauh dari penyakit. Nantinya manusia bisa bebas dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker, diabetes, atau jantung. Caranya dengan mendeteksi gen dan melakukan rekayasa genetik untuk mendisain tubuh sehat bahkan sejak sebelum lahir. Dengan mengetahui peta DNA-nya setiap molekul dalam tubuh manusia, maka anomali-anomali terkecil pun bisa langsung ditemukan dan diperbaiki. Bahkan tidak hanya itu saja, pengetahuan modern akan memungkinkan manusia menemukan gen-gen unggul, memanipulasi gen unggul, memperkuatnya, bahkan mengkombinasikannya dengan gen-gen unggul dari luar, melalui rekayasa genetik.
Para peneliti terbaik di dunia, dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Jepang dan China, mengerjakan proyek ini dengan dana US$ 3 Milyar, dan memerlukan waktu 13 tahun, dari tahun 1990 -2003 untuk menyelesaikan Human Genom Project. Tujuannya adalah menciptakan peta yang sangat detail dari DNA manusia, dengan harapan agar manusia punya pemahaman baru yang lebih detail dan revolusioner tentang tubuh manusia.
Pembawa informasi dalam DNA adalah asam nukleat (A,T,G, dan C). Juga asam nukleat tersebut yang membangun sel-sel dalam organisme melalui pembentukan protein. Protein adalah zat pembangun tubuh manusia. Protein yang paling banyak muncul dalam bentuk enzim. Pada dasarnya enzim inilah yang menjadi mesin penggerak dari proses kimiawi dalam tubuh manusia. Protein ini tersusun dari rangkaian asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino penyusun berbagai jenis protein. Berikut adalah 20 jenis asam amino:
Setelah membaca intisari penjelasan di atas, anda sekarang sudah dapat memahami apa itu DNA. Kesimpulan dasar tentang DNA adalah bahwa DNA merupakan alat terkecil yang dipergunakan Tuhan untuk menjalankan perintah genetik sebagai kepastian yang mencukupi untuk membangun sel-sel dalam organisme makhluk hidup, hingga tuntas menjadi masing-masing individu makhluk hidup yang utuh dan lengkap. Seluruh organ-organ tubuh yang dibangun oleh DNA tadi telah berada di tempatnya masing-masing dan menjalankan fungsinya masing-masing dengan koordinasi yang sempurna. Hasilnya adalah individu makhluk hidup yang sempurna sesuai dengan fitrahnya. Makhluk hidup yang bernama manusia memilki fitrah yang sempurna sebagai makhluk yang berakal dan berbudi.
Lebih jauh bermakna, sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki kemampuan untuk menjadi sukses dan sekaligus mulia dalam sepanjang hidupnya.
Apa DNAnya kehidupan SuksesMulia?
DNA SuksesMulia adalah perintah genetik sebagai kepastian yang mencukupi untuk membentuk kehidupan sukses sekaligus mulia bagi seseorang, keluarga, organisasi, ataupun suatu bangsa. Berikut ini akan kita eksplorasi apa sesungguhnya DNA yang membangun kehidupan suksesmulia.
Sama dengan DNA pembangun sel-sel dalam organisme, sesungguhnya DNA yang membangun kehidupan suksesmulia itu berupa benda. DNA berupa benda, bukan proses, cara kerja, rumus, metode, atau prinsip-prinsip. Benda yang menyimpan dan membawa data transkriptif untuk membangun budaya kehidupan. Benda analogis yang menjadikan kehidupan suksesmulia adalah otak. Jadi, otak adalah benda yang menjadi DNA-nya kehidupan suksesmulia.
Mengapa otak? Organ penting yang ada di kepala manusia ini merupakan organ pengendali. DNA mengendalikan metabolisme tubuh, melalui proses kimiawi: menyusun asam nukleat, membentuk kodon, menjadi asam amino, dan berubah menjadi enzim. Enzim inilah yang kemudian berperan sebagai pengendali mekanisme tubuh dan menjadi protein pembangun sel-sel tubuh. DNA adalah perintah genetik (yang mencukupi) untuk mencetak manusia. Setelah manusia tersebut wujud, utuh, sempurna, dan hidup maka perintah genetik (yang mencukupi) tersebut diteruskan oleh organ otak.
Organ otak merupakan kumpulan sel-sel pengelola informasi yang terdiri dari jutaan atau trilyunan DNA pilihan. Otak yang tadinya merupakan kumpulan dari DNA pilihan inilah setelah menjadi organ yang sempurna ternyata kemudian mengambil alih mekanisme pengendalian tubuh, termasuk pengendalian terhadap kumpulan-kumpulan DNA yang menjadi organ yang lain. Tahukah anda bahwa organ otak ketika mengendalikan mekanisme tubuhpun ternyata dengan menggunakan proses kimiawi secara paralel terhadap kumpulan DNA yang bernama enzim.
Ringkasnya DNA mencetak tubuh menggunakan enzim (berupa protein) dan otak mengendalikan mekanisme tubuh juga melalui enzim.
Kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, maka sesungguhnya manusia pada dasarnya memiliki fitrah untuk sukses dan mulia. Bagaimana caranya? Kendalikan DNA-nya! Sedangkan DNA kehidupan itu bendanya adalah otak.
Dalam kajian saya setelah mempelajari cara kerja otak didapatkan hipotesis seperti berikut ini: 1. Bahwa otak terdiri dari lima belahan yang berfungsi dengan tingkat signifikansi yang setara dimana masing-masing memiliki cara kerja yang khas, 2. Masing-masing belahan otak tersebut memiliki cara kerja yang berbeda karena komposisi DNA pembangun masing-masing belahan otak tersebut berbeda. 2. Belahan otak kiri mengandung lebih banyak unsur Guanine (G), pasangan otak kiri adalah limbik kanan (posisi silangnya) mengandung lebih banyak unsur Citosine (C), kemudian belahan limbik kiri mengandung lebih banyak unsur Adenine (A), pasangan limbik kiri adalah otak kanan (posisi silangnya) mengandung lebih banyak unsur Thymin (T), sedangkan belahan otak tengah-bawah mengandung unsur-unsur yang seimbang diantara keempatnya.
Setelah ini pembahasan kita akan mengarah kepada DNA-nya kehidupan manusia yang bernama otak sebagai benda yang memiliki cara kerja tersendiri, justru karena DNA pembentuknya lebih dominan pada jenis-jenis tertentu. Dengan membahas otak maka sudah mencukupi untuk membahas segala aspek kehidupan untuk menjadi sukses mulia karena otak sebagaimana DNA adalah pembawa perintah genetik yang mencukupi untuk membangun (pada DNA) dan untuk mengelola (pada otak) individu manusia.

RECODE DNA


Sorry copas blog tetangga, menarik buat saya :D

Recode Your DNA : Berubah Atau Mati

Pembuka :
Barangkali Syekh Mohammad (Dubai) atau peraih Nobel Ekonomi Muhammad Yunus (Bangladesh) terlahir dg DNA yang unggul. Mungkin juga tidak. Mereka terlahir biasa saja, sama dengan KITA. Yang kemudian berbeda dari KITA adalah cara mereka berfikir Rhenald Kasali meyakini, DNA bisa diubah, dapat di RE-CODE, didesain, agar melahirkan manusia2 dan organisasi yang unggul.
Ilustrasi
20 Tahun yg lalu,,,, Dubai hanya padang pasir tandus.
Syekh Muhammad mengubah itu semua dg kekuatan pemikiran, ketrampilan memimpin, Sumber Daya dan Visi tentang masa depan.
Syekh melihat, ladang minyak akan kering, masa depan adalah perdagangan. Karena itu, dibangunnya fasilitas perdagangan; pelabuhan udara, pusat bisnis, maskapai penerbangan hingga fasilitas leisure. Diundangnya orang barat yang pintar dan berkelas untuk masuk dalam TEAM Ekonominya.
Dubai sekarang Semua yg terbaik di dunia ada di Dubai; maskapai, bandara, gedung tertinggi, tempat berlibur selebriti dan tokoh kelas dunia
APA YG TERLINTAS DALAM PIKIRAN SYEKH?
• Hanya satu kata, yaitu Berubah atau Change
• Tapi bagaimana dengan tradisi, kebiasaan lama, dan kehawatiran serta ketakutan?
• Itulah musuh yang memenjarakan kita dari niat untuk berubah.
• Lawanlah
Lawan Kita ?
• Tidak ada diluar sana,
• Melainkan didalam rumah sendiri. Lawan, salah satunya adalah belenggu. Belenggu ada di pikiran, tradisi, organisasi, peraturan dan ketakutan
• --> Syekh mampu keluar dari penjara2 itu, melahirkan pikiran yg benar2 baru dan menghasilkan karya yg belum pernah ada.
Muhammad Yunus, Peraih hadiah Nobel
• Dogma dikalangan ahli ekonomi & perbankan “ Orang miskin tdk bisa mengembalikan dana pinjaman bank, karena itu mereka tdk berhak mendapatkan kredit”
• Yunus keluar dari “penjara” itu, ia turun gunung, keluar kampus dan terjun langsung ke masyarakat.
• Faktanya; rakyat miskin, petani miskin sesungguhnya pekerja keras, mereka hanya perlu sedikit bantuan modal
• Ketika ide ini ditolak oleh pemerintah & Bank konvesional, Yunus mendirikan Bank Grameen (= Pedesaan/kampung) sistemnya dibuat berkelompok, dan didorong mengembangkan semangat wirausaha sehingga kelak mampu mengembalikan pinjaman
Luar biasa; nasabahnya mencapai 3 juta orang, cabangnya tersebar di 46 ribu desa, karyawanya 12 ribu orang, recovery rate 99%. Lebih dari 100 negara mengadopsi sistem buatan Yunus
Kiat Yunus
• “Saya meninggalkan cara berpikir seekor burung, yang memungkinkan KITA melihat segala2nya jauh dari atas
• Saya mulai melakukan pandangan seekor cacing, yang berusaha mengetahui apa saja yang terpapar persis didepan mata Saya mencium baunya, menyentuhnya, dan melihat apakah ada sesuatu yang bisa Saya lakukan.
RECODE
• Berbicara tentang bagaimana agar manusia dan organisasi unggul mengatasi tantangan perubahan
• Buku ini mengupas DNA (Deoxiribo nuclead acid), molekul pembawa sifat yakni unsur dalam tubuh yang mempengaruhi sifat manusia, karena itu mempengaruhi cara berfikir, cara kerja dan akhirnya prestasi kerja.
• DNA semacam memori dalam tubuh yg mengandung sifat2 khas yg ada sejak manusia lahir. Sifat manusia kemudian dipengaruhi lingkungan (keluarga dan sosial)
• Secara aktif manusia bisa mengubah DNA nya. DNA bisa di RE CODE
RECODE Pikiran
• Ubah cara berpikir; Problem Based ke Solution Based
• -->Jangan hanya pintar mengungkapkan masalah, tapi jadilah orang pintar mengatasi masalah. (Don’t bring problems to your teamwork but give solution)
• Krn itu, agar dapat berubah (change) dan berkembang meningkat (Improve) fokuskan pada manusia yg menjalani perubahan bukan pada alatnya.
• Fokus pada aspek manusia berarti SAYA bukan yang lain. (Perhatikan bahwa kata Improve starts with I bukan U atau THEY atau He/She).
• Pada manusia, fokus pada cara berpikirnya. Cara berpikir melahirkan emosi, perilaku, hasil kerja . Perbaiki kinerja dengan memperbaiki cara berpikir.
• Cara berpikir individu harus dibebaskan dari belenggu dan penjara tradisi, organisasi kerja, peraturan & ketakutan.
• Cara ini, diyakini mampu melahirkan manusia Inovatif, manusia unggul
5 UNSUR DNA UNGGUL Terangkum dalam akronim OCEAN
• Pertama; Openness to Experience Buka pikiran, nikmati dan bergumul dg hal baru. Hindari jalan dan cara kerja rutin. Selalu mengembara mencari jalan baru yg orisinil
• Kedua; Conscientiousness atau Keterbukaan hati dan telinga. Penuhi kesadaran. Perhatikan lingkungan, baik yang terdengar maupun yg terasakan
• Ketiga; Extroversion atau keterbukaan diri terhadap orang lain.
• Keempat; Agreeablaness, yaitu Keterbukaan pada kesepakatan, hindari konflik
• Kelima; Neuroticism adalah Terbuka terhadap tekanan, tdk mudah menyerah
RECODE ORGANISASI
• Organisasi yg tdk relevan dg tuntutan perubahan akan punah kendati dihuni sejumlah individu yg DNA nya telah di RE CODE
• Untuk itu, perlu me RE CODE Leader
• Pemimpin Organisasi yg handal; dapat menggerakkan, datang memberi inspirasi, energinya terasa dimana2.
INTI RECODE
• Membangun sikap responsif thd perubahan, dg membuang jauh rintangan, belenggu dan penjara tradisi, organisasi, peraturan dan ketakutan. Tujuannya adalah menghasilkan pemikiran dan karya yg unggul
• RE CODE dalam diri dan organisasi adalah upaya terus menerus memperbaiki diri dan organisasi untuk tetap memenangkan persaingan atau seleksi alam dengan memahami, mengendalikan dan menaklukkan perubahan
• Tinggal pilih, mau berubah model Syekh Mohammad (Dubai), Martin Luther King (AS), Muhammad Yunus (Bangladesh),
• Atau ,,, mau punah !!!
Sekian
Selamat berubah
Disarikan oleh M. Suseno, (Fasilitator RSMABI Pusat) Dari Buku RE CODE Your DNA, Rhenald Kasali & Dari Berbagai diskusi terkait).

asas dasar ilmu lingkungan



ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
Description: Quantcast
Latar Belakang
Pengetahuan  manusia terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, untuk itu dibutuhkan penggalian ilmu secara terus menerus, sehingga diperlukan daya cipta, daya khayal, keinginan tahu manusia dan inisiatif.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.

Pengertian Asas dan Cara Mendapatkan Asas
Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan  pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Namun demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi hukum. Begitu pula apabila asas yang mentah dan masih berupa dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa disebut hipotesis Hipotesis ini dapat menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi dan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan fisika.  Disini  metode pengumpulan data melalui beberapa percobaaan yang relatif terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh. Sebaliknya cara lain yaitu dengan cara deduksi dengan menggunakan kesimpulan umum untuk menerangkan kejadian yang spesifik. Asas baru juga dapat diperoleh dengan cara simulasi komputer dan penggunaan model matematika untuk mendapatkan semacam tiruan keadaan di alam  (mimik). Cara lain juga dapat diperoleh dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Cara-cara untuk mendapatkan asas tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya.




Jenis-jenis Asas
Asas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokoh dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan. Untuk menyajikan asas  dasar ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebih dahulu, kemudian setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakan fakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya).
ASAS 1.  Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Penjelasan :
Asas 1 ini disebut juga dengan hukum konservasi energi, dalam ilmu fisika sering disebut sebagai hukum termodinamika pertama. Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah, dan energi yang memasuki jasad hidup, populasi ataupun ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan ataupun yang terlepaskan, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem kehidupan sebagai pengubah energi. Dengan demikian dalam sistem kehidupan dapat ditemukan berbagai strategi untuk mentransformasi energi, maka dibutuhkan “pembukuan masukan dan keluaran kalori dalam sistem kehidupan” . Keberhasilan dalam melawan lingkungan dapat diukur dengan peningkatan jumlah populasinya.
ASAS 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Penjelasan :
Asas ini  sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa.
Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat dipindahkan  dan digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak,  sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang).
Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan dsb., itu termasuk kategori sumber alam, namun demikian apakah sumber alam ini dapat diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam tersebut?.
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat optimum atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya pengubahan energi.
ASAS 3.    Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam
Penjelasan :
Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam sumber alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk hidup, berkembang biak dsb. dapat dianalogkan dengan materi dan energi, karena dibutuhkan, sehingga secara asas termasuk katagori sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun tidak dapat berdiri sendiri, namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa waktu yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan makanan. Keanekaragaman juga termasuk ke dalam kategori sumber alam, karena apabila suatu spesies hanya memakan satu spesies saja akan mudah terancam punah, namun apabila makanannya beranekaragam dia akan mampu “survive”.
Asas 3 ini mempunyai implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya
ASAS 4.    Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan dengan penambahan  sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Penjelasam :
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Pada asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam  untuk populasi, maka naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung pada pengadaan sumber alam pada jumlah tertentu.
ASAS 5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Penjelasan :
Pada asas ini ada dua hal  penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
ASAS 6.   Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung  berhasil mengalahkan saingannya itu.
Penjelasan :
Pada asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu beradaptasi baik dengan faktor biotik maupun abiotik, dia akan berhasil daripada yang tidak dapat menyesuaikan diri. Dapat diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang non adaptif, Sehingga individu-individu yang adaptif ini mempunyai kesan lebih banyak merusak
ASAS 7.  Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
Penjelasan :
Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama. Adanya fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan sukar-mudahnya untuk diramal berbeda untuk semua habitat. Sehingga diharapkan pada setiap lingkungan adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda kepadatannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan sedemikian rupa, maka akan terjadi perubahan pengurangan individu yang sedemikian rupa sampai pada batas yang membahayakan individu-individu spesies tersebut. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang mempunyai jumlah spesies yang banyak, dan mereka dapat melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya tersebut (secara evolusi). Sedangkan lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni oleh spesies yang jumlahnya relatif sedikit. Menurut Sanders (1969) bahwa komunitas fauna dasar laut mempunyai keanekaragaman spesies terbesar, hal ini dijumpai pada habitat yang sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian diinterpretasikan oleh Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan yang mudah diramal (stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan dalam kondisi yang stabil, maka semakin banyak keanekaragaman spesies yang muncul disitu sebagai akibat berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou (1969) keadaan iklim yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja melahirkan keanekaragaman spesies yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan keanekaragaman pola penyebaran kesatuan populasi.
ASAS 8.  Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Penjelasan :
Pada asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama lain tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai kepentingan  dan fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang terdiri atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam-macam serta luas, maka jelas bahwa lingkungan tersebut hanya akan ditempati oleh spesies yang keanekaragamannya kecil.
ASAS 9.  Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
Penjelasan :
Pada asas ini menurut Morowitz (1968) mengatakan bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimptut.
Penjelasan :
Dalam asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman. Dengan kata lain kalau kemungkinan produktivitas maksimum sudah ditetapkan oleh energi matahari yang masuk kedalam ekosistem, sedangkan keanekaragaman dan biomassa masih dapat meningkat dalam perjalanan waktu, maka jumlah energi yang tersedia dalam sistem biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomassa yang lebih besar. Apabila asas ini benar, maka dapat diharapkan bahwa dalam komunitas yang sudah berkembang lanjut pada proses suksesi, rasio biomassa produktivitas akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di alam memang demikian, sebab spesies bertambah, dan ditemukan pula tumbuhan berkayu sehingga diperoleh stratifikasi.
Implikasi dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat dibuat tetap muda dengan jalan memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau pada komunitas buatan lahan pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya untuk makanan hewan.
ASAS 11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
Penjelasan :
Arti dari asas ini adalah  pada ekosistem, populasi  yang sudah dewasa memindahkan energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya ke subsistem yang lebih tinggi keanekaragamannya
ASAS 12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Penjelasan :
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 6 dan 7. Apabila pemilihan (seleksi) berlaku, tetapi keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang sudah stabil, maka dalam perjalanan waktu dapat diharapkan adanya perbaikan terus-menerus dalam sifat adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, dalam ekosistem yang sudah mantap dalam habitat (lingkungan ) yang sudah stabil, sifat responsive terhadap fluktuasi faktor alam yang tak terduga ternyata tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu. Evolusi pada lingkungan yang sukar ditebak perubahan faktor alamnya cenderung memelihara daya plastis anggota populasi. Sedangkan evolusi pada lingkungan yang mantap, beranekaragam secara biologi cenderung menggunakan kompleksitas itu untuk bereaksi terhadap kemungkinan beraneka-macam perubahan.
Implikasi dari asas ini bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evolusi yang terbaik dan mandiri, semua tergantung pada kondisi lingkungan fisik. Kesimpulannya bahwa populasi pada ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi  pada ekosistem yang sudah mantap.
ASAS 13.Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Penjelasan :
Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya. Apabila kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai umpan-balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan energi.
ASAS 14. Derajat pola keteraturan turun-naiknya populasi bergantung kepada jumlah keturunan  dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Penjelasan :
Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.

Kesimpulan
Ilmu lingkungan yang sudah berkembang dan banyak mengeluarkan hasil, model dan teori yang semakin meningkat jumlahnya semua harus didasari oleh asas yang kokoh dan kuat yang merupakan satu kesatuan untuk tercapainya equilibrum yan diharapkan.

Sumber Referensi:
Sitrus, Wellyater Victor. Asas-Asas Ilmu Lingkungan.           http://wellyaterforum.wordpress.com/2011/10/20/asas-asas-ilmu-lingkungan/. Dikutip            pada tanggal 10 April 2013.